puisi untuk chu kesayangan dan kak ti
aku mencari maya,
di sebalik banjaran,
jauh dari pandangan mata,
bersama rindu disisiku,
mengembalikan hari lepasku,
sambil menunggu sinar pagi,
pada ketenangan yang memancar,
untuk aku renungi,
namun ketenangan ini,
ku biarkan ia berlalu,
sambil memedihkan jiwaku,
demi ingatan seorang perindu,
sambil mendengar seruling kemesraan,
aku mahu hidup,
aku mengerti,
andai dentuman petir menyala di ruang ini,
setiap detik mendatang tetap membawaku,
sewaktu,
sinar pagi tetap memancar,
akhirnya hilang di ufuk barat,
malam menyepi kesuraman,
akhirnya neninggalkan embun yang menitis kebumi.
perjalanan ini akan tetap membawaku,
selalu dan selamanya.
ku tinggalkan nota ini,
untuk ku menyusuri kehidupan,
untuk ku menjadi insan,
untuk ku memahat pada nisan,
sebagai kehidupan yang kekal abadi.
sehari sebelum ezam ungs 1…….tengah malam disebalik cermin ….memerhati kota dan banjaran luas
di sebalik banjaran,
jauh dari pandangan mata,
bersama rindu disisiku,
mengembalikan hari lepasku,
sambil menunggu sinar pagi,
pada ketenangan yang memancar,
untuk aku renungi,
namun ketenangan ini,
ku biarkan ia berlalu,
sambil memedihkan jiwaku,
demi ingatan seorang perindu,
sambil mendengar seruling kemesraan,
aku mahu hidup,
aku mengerti,
andai dentuman petir menyala di ruang ini,
setiap detik mendatang tetap membawaku,
sewaktu,
sinar pagi tetap memancar,
akhirnya hilang di ufuk barat,
malam menyepi kesuraman,
akhirnya neninggalkan embun yang menitis kebumi.
perjalanan ini akan tetap membawaku,
selalu dan selamanya.
ku tinggalkan nota ini,
untuk ku menyusuri kehidupan,
untuk ku menjadi insan,
untuk ku memahat pada nisan,
sebagai kehidupan yang kekal abadi.
sehari sebelum ezam ungs 1…….tengah malam disebalik cermin ….memerhati kota dan banjaran luas
Comment Form under post in blogger/blogspot